Senin, 02 Januari 2017

NETIQUTTE dan TROLLING

NETIQUETTE dan TROLLING
Netiquette dapat diartikan sebagai Internet Etiquette atau Social Network Etiquette. Netiquette merupakan sebuah aturan dalam berinternet, pada umumnya diera modern ini semua orang pasti menggunakan internet dalam berbagai kegiatannya dari mulai pekerjaan, mencari sumber informasi, berinteraksi dengan teman, dan banyak lagi. Oleh sebab itu diperlukan aturan dalam berinternet agar pengguna mengetahui bagaimana batasan dan cara yang benar dalam menggunakan atau memanfaatkan internet dengan baik.
Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah:
1. Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
2. Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
3. Hargai pengguna lain di internet dengan cara sederhana yaitu seperti :
a. Jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b. Jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalkan melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
c Jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d. Jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e. Jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum.


Trolling
Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya. Istilah ini diturunkan dari frasa “trolling for newbies” dan trolling for fish, yang pertama kali muncul di Usenet. Istilah ini juga sering disalahgunakan untuk memojokkan lawan diskusi dalam debat-debat panas dan sering juga disalahterapkan untuk mereka yang tidak peduli terhadap etika. Trolling sering dideskripsikan sebagai versi online dari eksperimen pelanggaran, dimana batas-batas sosial dan aturan etiket diabaikan. Mereka yang mengaku sebagai troll sering memposisikan diri sebagai Devil’s Advocategadflies atau culture jammers, untuk menantang pendapat umum atau asumsi umum dari forum yang mereka ikuti, dengan tujuan untuk mengalihkan atau mengenalkan cara berpikir yang baru. Trolling diartikan sebagai kegiatan memposting tulisan atau pesan menghasut dan seringkali tidak relevan dengan topik yang dibicarakan di komunitas online seperti forum, chatting, blog, atau juga social network. Tujuan dari trolling ini adalah memprovokasi dan memancing emosi para pengguna internet lainnya. Dalam dunia internet, pelaku trolling ini disebut troller.
Contoh Kasus
TEMPO.CO, Surakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan menanggapi kicauan akun @triomacan2000 di sosial media Twitter. Selama dua hari terakhir, akun tersebut melancarkan tudingan yang memojokkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjadi pasangan Jokowi.
"Tidak perlu ditanggapi, masyarakat bisa menilai," kata Jokowi saat ditemui, Senin 23 Juli 2012.
Menurutnya, semula akun yang menamakan dirinya Ade Ayu S tersebut sering melakukan kicauan yang berpihak kepadanya. "Kalau sekarang berbalik, tentu masyarakat sudah tahu apa yang kira-kira telah terjadi," katanya.
Dua hari lalu, @triomacan2000 tiba-tiba memberikan kuliah Twitter mengenai kelebihan Fauzi Bowo. Kemudian, akun itu kembali berkicau tentang Ahok yang beberapa kali tidak menyelesaikan jabatannya.
Terakhir, akun tersebut menuding jika Ahok terlibat beberapa kasus dugaan korupsi. Akun itu menyebut dirinya ingin berlaku obyektif karena selama ini dia sudah sering mengungkap kelemahan Fauzi Bowo. Kendati tidak menjadi follower, Jokowi mengaku ikut memantau kicauan tersebut. Dia yakin kicauan tersebut tidak akan berpengaruh pada suara pendukungnya. "Kami berdua juga punya ribuan follower di Twitter," kata Jokowi.