- Kebijakan :
- Pengambilan darah arteri dilakukan oleh petugas kesehatan terlatih, yaitu analis atau perawatan kesehatan.
- Pengambilan darah arteri pertama kali dilakukan oleh analis kesehatan. Apabila analis tidak berhasil mendapatkan darah setelah 2 kali melakukan penusukkan arteri, lalu pengambilan darah dilanjutkan oleh perawat.
- Darah arteri untuk analisis gas darah ditampung dalam spuit disposable 3 mL yang telah dibasahi dengan antikoagulan heparin.
- Setelah spuit berisi darah, ujung jarum ditutup dengan gabus kecil untuk mencegah gas dalam darah tersebut mengalir keluar.
- Darah harus segera diperiksa dalam waktu 15 menit sejak pengambilan.
- Prosedur :
- Minta pasien duduk di kursi pengambilan darah atau berbaring terlentang di tempat tidur.
- Jelaskan apa yang akan dilakukan kepada pasien.
- Pilih arteri yang akan ditusuk pada daerah tangan kanan atau kiri.
- Raba denyut arteri yang akan ditusuk.
- Pakai sarung tangan di kedua tangan.
- Bersihkan kulit di atas arteri yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dan biarkan sampai benar-benar mengering.
- Keluarkan spuit disposable dari pembungkusnya.
- Buka penutup jarum.
- Basahi dalam spuit dengan antikoagulan heparin dengan cara menghisap heparin ke dalam spuit sampai penuh dan segera mengeluarkan kembali cairan heparin tersebut dengan menyisakannya sedikit di dalam spuit.
- Tusuk arteri dengan posisi spuit tegak lurus pada sudut 90ᵒ
- Tarik darah lalu biarkan darah mengisi dengan full di dalam spuit.
- Bila telah terisi penuh, lepaskan jarum dari pembuluh ateri.
- Segera tututp jarum dengan gabus tadi.
- Bersihkan kulit dari sisa darah dengan kapas alkohol 70%, kemudian tutup luka dengan kapas dan plester.
- Beri label nama, umur, nomor lab dan tanggal pengambilan sampel pada spuit tersebut.
- Unit terkait :
- Instalasi Laboratorium Klinik
- Semua instalasi rawat jalan dan rawat inap.
Sumber : SOP Laboratorium RSU. Bunda Margonda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar