Senin, 27 Juni 2016

Jupiter Disebut Planet Penghancur Tata Surya

JakartaCNN Indonesia -- Penelitian baru mengungkapkan bahwa sebelum Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars mengisi sistem tata surya inti, ada generasi planet sebelumnya yang lebih besar dan banyak. Tapi dihancurkan oleh Jupiter.
Menurut LA Times, tata surya zaman dulu dipadati planet-planet berukuran besar, alias super-Earth. Dan planet jenis ini dipercaya peneliti masih ada dan memadati tata surya lain.
Planet berbatu yang dulu menghuni sistem tata surya dipercaya memiliki massa 10 kali lipat dari Bumi, dan mengorbit bintang mereka lebih dekat dari jarak Merkurius dengan Matahari.
Hancurnya planet-planet super oleh Jupiter disebut disimulasikan para peneliti dalam skenario utama bernama "Grand Tack". Jupiter muncul lebih awal dan bermigrasi ke arah Matahari yang pada saat itu sudah dikelilingi oleh sejumlah planet. Keadaan kala itu bisa saja bertahan, namun Jupiter ternyata seperti 'cacing kepanasan' alias tidak lelah bergerak.

Jupiter terseret arus gas yang mengelilingi Matahari dan melayang menuju pusat tata surya. Ukurannya yang terlalu besar, malah membuat objek yang lebih kecil ikut terseret. Hal ini memicu serangkaian tabrakan yang menghancurkan segalanya.

Generasi kedua planet inti akan terbentuk selanjutnya dari materi yang tersisa. Inilah mengapa Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars usianya lebih muda ketimbang planet luar serta memiliki ukuran yang lebih kecil dan atmosfer lebih tipis.

Implikasi dari temuan ini adalah peradaban di Bumi seperti sekarang mungkin lebih langka di alam semesta dari yang pernah diperkirakan sebelumnya.

"Kehidupan ekstra surya akan sangat berbeda secara substansial dari definisi umum yang kita ketahui dan berkembang di lingkungannya yang unik, tentu saja tak sama dengan lingkungan kehidupan kita," ujar pemimpin penelitian Konstantin Batygin dari California Institute of Technology di Pasadena, Amerika Serikat kepada Space.com.

Dengan kata lain, sesuai perkiraan para peneliti, planet-planet terdahulu tidak 
memiliki cukup air dan komponen penting lain yang bisa menghasilkan cairan ataupun materi padat. 

"Mereka (planet-planet super) tidak bisa dihuni," tulis peneliti di dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.


Sumber : http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150324113851-199-41393/jupiter-disebut-planet-penghancur-tata-surya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar