Selasa, 05 Januari 2016

Menyimak Musik di Kafe

Tidak ada yang istimewa dari kafe itu
Minumannya biasa-biasa saja.
Lampu-lampunya terlalu terang.
Dan para pegunjung ribut membicarakan negara yang sedang tidur.

Punggung dan alat-alat musik
di sudut kafe istirahat setengah jam
Pukul 2 tiba dan seorang perempuan menyanyikan lagu favoritmu.
Aku menikmati tiga hal dari lagu itu.
Gempa waktu, rasa sakit, dan sesuatu yang belum ku tahu namanya.

Aku pulang dan jalanan beraroma kampung halaman terbakar
Aku berhenti setiap ada pohon
dan mengucapkan terima kasih 
sebelum tiba pada jam-jam
tidak bisa tidur di kamar.

Lagu itu belum berhenti
Rasa sakit tumbuh seperti kalimat-kalimat indah
di buku-buku puisi Sylvia Plath
Aku mecintai kehilanganku atasmu

Di kafe itu, orang-orang berbahagia 
demi menghibur kesedihan mereka
Aku berbahagia karena selalu bisa sedih pernah memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar