Rabu, 20 Juli 2016

Otak dan Perilaku Refleks

                         Otak dan Perilaku Refleks
A. Membentuk Otak
Pertumbuhan otak adalah proses dasar bagi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional. Otak lahir sekitar seperempat sampai sepertiga volume orang dewasa (Toga, Thompson, & Sowell, 2006). Pada usia 6 tahun, hampir seukuran orang dewasa, tetapi bagian tertentu dari otak terus bertumbuh dan berkembang secara fungsional menjadi dewasa. Pertumbuhan otak terjadi dalam kecocokan dan mulai disebut sebagai semburan pertumbuhan otak. Berbagai bagian otak tumbuh lebih cepat pada waktu yang berbeda.
B. Bagian Utama dari Otak
Perkembangan otak dimulai sekitar 3 minggu setelah pembuahan dari tabung berongga panjang yang berbentuk bulat pada sel. Setelah lahir, pertumbuhan dari sumsum tulang belakang dan batang otak (bagian otak bertanggung jawab untuk fungsi dasar seperti bernapas, denyut jantung, suhu tubuh, dan siklus bangun tidur) telah hampir menjalankan tujuan. Otak kecil (bagian dari otak yang mempertahankan keseimbangan dan koordinasi (motorik) tumbuh tercepat selama 1 tahun kehidupan (Casaer,1993). Otak besar (serebrum) bagian terbesar dari otak, dibagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi-fungsi khusus, disebut lateralisasi. Otak kiri berkaitan dengan bahasa dan logika berpikir, sedangkan otak kanan berhubungan dengan hal-hal spasial dan visual seperti membaca peta dan menggambar. Kemudian bergabung dengan dua belahan yang jaringannya lebih keras disebut korpus kalosum, yang membuat untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan perintah. Pertumbuhan otak yang dimulai pada sekitar trimester ketiga kehamilan dan berlanjut sampai tahun ke-4 kehidupan penting untuk perkembangan fungsi syaraf. Tersenyum, merangkah, berjalan, berbicara adalah hal perkembangan otak yang cepat, pada bagian korteks serebral.
C. Sel Otak
Otak terdiri dari neuron dan sel glial. Neuron atau sel saraf, mengirim dan menerima informasi, sedangkan sel glial memelihara dan melindungi neuron. Pada bulan ke 2 kehamilan, sekitar 250.000 neuron belum matang di produksi setiap menit melalui pembelahan sel (mitosis). Saat lahir, sebagian besar lebih dari 100 miliar neuron di otak yang matang sudah terbentuk, tetapi belum sepenuhnya dikembangkan. Jumlah neuron meningkatkan paling cepat di antara minggu ke-25 kehamilan, dan beberapa bulan setelah lahir.
Neuron pada awalnya hanya badan sel sederhana dengan inti, atau pusat, dengan asam deoksiribonukleat (DNA) berisi pemrograman genetis sel. Sebagian besar neuron berrada di dalam korteks dalam  20 minggu kehamilan, dan struktur yang menjadi lebih baik selama 2 minggu setelahnya. Lalu, neuron tumbuh dengan akson dan dendrit sempit, bercabang, seperti serabut yang panjang. Akson mengirimkan sinyal ke neuron lain, sedangkan dendrit menerima pesan masuk melalui sinapsis, dimana sinapsis adalah celah kecil yang dihubungkan denga bantuan bahan kimia disebut neurotransmiter dilepas oleh neuron dari 5000 menjadi 100.000 hubungan sinaptik dari reseptor sensoris tubuh, otot, dan neuron lain ke dalam sistem saraf pusat.
Pada awalnya, otak memproduksi lebih banyak neuron dan sinapsis. Sel yang tidak berfungsi akan mati. Proses kematian sel disebut pruning dimana proses ini dimulai selama masa kehamilan dan terus setelah kelahiran, membantu menciptakan saraf yang efisien.
D. Mielinasi
Proses meliniasi memungkinkan sinyal untuk melakukan perjalanan lebih cepat dan lebih lancar yang memungkinkan pencapaian fungsi matang. Mielinasi dimulai sekitar pertengahan kehamiilan dibeberapa bagian otak dan berlanjut sampai dewasa pada bagian lain. Mielinasi, jalur lambat visual, lebih lambat matang, dimulai saat lahir dan terus selama 5 bulan pertama kehidupan. Persiapan yang berhubungan dengan pendengaran di awal bulan ke 5 kehamilan belum selesai sampai usia sekitar 4 tahun. Mielinasi jalur sensorik dan motorik sebelum kehamilan disumsum tulang belakang dan setelah lahir di serebral korteks dapat menjelaskan muncul dan hilang refleks awal.
E. Refleks Awal
Perilaku Refleks dapat didefinisikan ketika seseorang secara otomatis berkedip ketika ada cahaya terang. Disinilah terdapat respon bawaan terhadap rangsangan. Perilaku refleks dikendalikan oleh pusat-pusat otak yang lebih rendah yang mengatur proses lain, seperti pernapasan dan detak jantung. Manusia memiliki estimasi sekitar 27 refleks utama. Refleks Primitif, seperti mengisap, mencari puting, dan refleks moro (respons untuk menjadi kaget atau mudah jatuh). Beberapa refleks primitif dapat menjadi bagian dari evolusi manusia, seperti menggenggam. Adapun refleks postural, yaitu reaksi terhadap posisi dan keseiimbangan. Contoh, bayi yang miring ke bawah untuk memperpanjang lengan dalam refleks parasut, upaya naluri untuk beristirahat. Refleks lokomotor, gerakan sukarela yang tidak muncul sampai bulan setelah refleks menghilang. Sebagian refleks menghilang selama usia 6-12 bulan, hilangnya refleks yang tidak dibutuhkan adalah tanda bahwa jalur motorik di korteks sebagian dalam proses mielin, yang memugkinkan pergantian ke perilaku sukarela.
F. Pembentukan Otak : Peran Pengalaman
Perkembangan awal otak berdasarkan genetis sehingga dimodifiikasi secara positif dan negatif oleh pengalaman lingkungan. Kemampuan memodifikasi otak disebut kekenyalan (plasticity). Dengan kekenyalan, dapat terjadi suatu pembelajaran. Perbedaan  kemampuan individu dalam kecerdasan terlihat dalam perbedaan kemampuan otak dalam mengembangkan hubungan saraf dalam menanggapi pengalaman (Garlick,2003).
Periode formatif berlangsung, otak sangat rentan. Penjelasan tentang bahaya obat, racun lingkungan, atau stres ibu sebelum atau sesudah kelahiran dapat mengancam perkembangan otak, dan gizi buruk dapat mengganggu pertumbuhan kognitif awal yang normal.


Proses Melahirkan

Proses Melahirkan
Persalinan merupakan istilah yag tepat dalam proses melahirkan. Poses melahirkan merupakan kerja keas antara si ibu dan si bayi. Yang dimaksud persalinan adalah serangkaian proses rahim, leher rahim , dan perubahan lain yang biasa disebut sebagai masa melahirkan (nifas). Gejala melahirkan biasanya dimulai sekitar 2 minggu sebelum masa kelahiran, pada saat kadar estrogen mulai meningkat, maka rahim mulai berkontraksi dan leher rahim mulai menjadi lebih fleksibel.
Kontraksi rahim biasanya dimulai pada saat sekitar 266 hari setelah masa pembuahan. Biasanya seorang perempuan akan merasakan kontraksi palsu (dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks) yang terjadi selama bulan-bulan terakhir pada masa kehamilan atau kadang terjadi pada fase awal trisemester kedua. Pada saat itu, terjadi kontraksi pada otot-otot rahim yang mengang selama 2 menit. Kontraksi persalian yang sesungguhnya terjadi lebih sering, memiliki irama, dan menyakitkan, dan terus mengalami peningkatan frekuensi dan intensitasnya.
Tahapan Melahirkan
Proses persalinan berlangsung selama 3 tahap, tahap pertama yang merupakan tahap terpanjang berlagsung sekitar 12 hingga 14 jam bagi seorang perempuan untuk melahirkan anak pertamanya, tetapi pada ssaat anak berikutnya cenderung lebih singkat. Selama pada tahap ini, kontraksi yang terjadi pada rahim menjadi teratur dan semakin sering sehingga menyebabkan leher rahim membesar atau melebar, dalam persiapan untuk melahirkan. Pada tahap kedua biasanya berlangsung hingga satu sampai dua jam, kontraksi semakin menjadi lebih kuat dan lebih sering secara bersamaan. Tahap ini dimulai ketika kepala sang bayi mulai bergera keuar melalui leher rahim menuju ke saluran vagina, dan berakhir ketika sang bayi muncul sepenuhnya dari tubuh si ibu. Pada akhir tahap ini, bayi lahir tetapi masih melekat pada plaseta dalam tubuh ibu dengan tali pusar yang harus di potong dan dijepit. Selama tahap ketiga yang berlangsung sekitar 10 hingga 60 menit, plasenta dan tali pusar dipisahkan dari si ibu.
Pemantauan Janin Secara Elektronik
Metode melahirkan normal yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu persalinan/melahirkan melalui vagina. Sebagai alternatifnya, proses melahirkan dengan sesar dapat digunakan dengan megelurakan bayi dari rahim melaui sayatan pada perut sang ibu. Operasi sesar biasanya dilakukan ketika proses persalinan terlalu lama, ketika janin mengalami kesulitan, atau ketika sang ibu mengalami pendarahan pada vaginanya. Seringnya pelaksanaan bedah sesar diperlukan ketika sang bayi dalam posisi terbalik (sungsang) atau pada posisi melitag pada rahim ata juga kepala sang bayi terlalu besar untuk melewati panggul sang ibu. 
Menurut Ecker & Frigoletto (2007), proses melahirkan secara sesar membawa risiko komplikasi yang serius bagi sang ibu, seperti pendarahan, infeksi, kerusakan pada organ panggul (pelvis), dan nyeri akibat pascaoperasi, sera akan meningkatkan risiko permasalahan pada kehamilan selanjutnya. Proses sesar juga mengambil manfaat penting dari sang bayi dari yang proses melahirkan biasanya seperti : hormon pada paru-paru saat kelebihan cairan, pergerakkan energi untuk memelihara sel-sel, dan mengirim darah ke jantung dan otak. Namun, apabila melakukan proses sesar sebelum umur kandungan mencapai 39 minggu, pertumbuhan bayi akan mengalami gangguan seperti paru-paru janin belum sepenuhnya matang, akan meningkatkan risiko bahwa bayi akan memiliki masalah pernapasan, infeksi, atau gula darah menjadi rendah dan memerlukan perawatan yang intensif hingga mencapai kematangan.
Persalinan Medis VS Persalinan Nonmedis
Selama pada abad ke 20 beberapa metode alternatif persalinan alami atau persalinan yang disiapkan, dikembangkan. Metode ini mencoba untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan obat yang dapat menimbulkan risiko bagi bayi dan memungkinkan bagi kedua orang tua untuk berpartisipasi sepenuhnya secara alami, serta menambah pengalaman bagi keduanya. Pada tahun 1941, Dr. Grantly Dick, seorang ginekolog asal Inggris, menyatakan bahwa nyeri yang terjadi saat melahirkan yaitu sebagian besar disebabkan oleh rasa takut yang tidak dikenal yang disebabkan oleh ketegangan otot. Metode Dr. Grantly yaitu “melahirkan tanpa rasa takut”, yaitu mendidik para ibu hamil tentang fisiologi reproduksi dan melatih mereka terhadap kebugaran fisik dan pernapasan serta relaksasi selama kehamila dan melahirkan.
Metode Lamaze, yang diperkenalkan oleh dokter kandungan Fernand Lamaze di akhir 1950-an, mengajarkan ibu hamil untuk bekerja secara aktif dengan tubuhnya melalui pengendalian pernapasan. Metode LeBoyer yang diperkenalkanpada tahu 1970, seorang perempuan melahirkan di ruangan yang sepi dan dengan lampu yang tidak terlalu terang untuk mengurangi stres, dan bayi yang baru lahir diberikan pijatan untuk memudahkan si bayi menangis. Dengan metode lain yang dikembangkan oleh seorang Prancis bernama Dr. Michael Odent adalah proses melahirkan di kolam air. Terdapat metode lain yang menggunakan visualisasi penjiwaan, memijat, dorongan yang lembut, dan pernapasan yang dalam. Metode Bradley merupakan metode yang paling ekstrem untuk digunakan, yaitu dengan menolak semua prosedur kehamilan dan intervensi medis lainnya.
Saat ini, peningkatan dalam pemberian obat/medis telah banyak membantu para ibu untuk menghilangkan rasa sakit, terkadang disertai dengan metode yang alami. Seorang perempuan diberikan suntik lokal pada bagian vagina, yang disebut juga blok pedunal, dan biasanya dilakukan pada saat persalinan di tahap kedua atau jika menggunakan pinset. Bisa juga menggunakan analgesik (penghilang rasa sakit), yang dapat mengurangi rasa nyeri yang menekan aktivitas sistem saraf pusat. Sekitar 60% perempuan dalam proses persalinan memiliki daerah untuk penyuntikkannya. Anastesi lokal, yang disuntikkan ke tulang sumsum belakang antara tulang belakang (spinal) pada bagian pinggang, pada blok jalur sarafnya akan membawa rasa sakit ke otak. Pemberian suntikkan di daerah epidural yang diberikan sejak dini dapat mempersingkat persalinan tanpa risiko apabila diperlukan adanya persalinan sesar.

Dengan dilakukannya salah satu bentuk suntik lokal (anastesi), seorang perempuan dapat melihat dan mengikuti kegiatan proses persalinan sehingga dapat membantu bertahan pada saat setelah melahirkan bayi. Bagaimanapun juga semua obat ini tetap melewati bagian plasenta dan hingga masuk ke jaringan si janin, sehingga dapat menimbulkan kondisi yang berbahaya bagi sang bayi. Dalam prosesnya, seorang ibu dan dokter sudah mediskusikan hal ini dalam berbagai pilihan sejak awal kehamilan, tetapi dapat berubah pilihannya pada saat persalinan pada saat persalinan sedang berlangsung.

Konsep Motivasi

1.      Jelaskan dan beri contoh konsep motivasi.
Motivasi merupakan dorongan atau hasrat individu untuk mencapai “kebutuhan” dan atau “keinginan” hidupnya. Atau motif diartikan sebagai kekuatan yag terdapat dalam diri organisme untuk mendorong melalui perbuatan atau tindakan. Pada umumnya memunyai sifat siklus (melingkar), yaitu motivasi timbul, memicu perilaku tertuju kepada tujuan (goal), dan akhirnya setelah tujuan tercapai, motivasi itu berhenti. Tetapi itu akan kembali ke keadaan semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi. Motivasi juga merupakan sesuatu kekuatan yang mampu menggerakan batin untuk bertindak. Jadi motivasi lah yang menyebabkan kita mau bertindak. Seperti ketika kita membutuhkan air untuk minum karena haus atau ketika ingin mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pengertian tentang motivasi sering dipakai sebagai cara untuk memulai suatu tindakan. Jadi, motivasi merupakan suatu proses atau langkah awal untuk memulai kerja. Adanya motivasi karena disebabkan oleh adanya keinginan kemauan dalam hidup, disebabkan oleh kondisi dan situasi yang sedang terjadi. Setiap motivasi melibatkan perasaan ingin atau butuh, yang bisa mengaktifkan perilaku untuk bertindak. Jadi, pengertian motivasi bisa diartikan sebagai suatu sebab mengapa seseorang melakukan tindakan. Karena motivasi adalah satu kekuatan yang mampu menggerakan batin untuk kerja atau bertindak. Berikut beberapa contoh dari motivasi :
  • Seorang pelajar yang ingin mendapatkan ranking 1 di kelas nya maka ia akan sangat fokus dan tekun pada setiap pelajaran, dia akan selalu memanfaatkan setiap waktu luang untuk belajar. Ingin mendapatkan ranking 1 adalah motivasi mengapa ia selalu memanfaatkan setiap waktu luang yang ada untuk belajar.
  • Contoh lainnya adalah ketika seorang ayah ingin membahagiakan keluarganya, dia akan berusaha sekeras mungkin untuk mencukupi setiap kebutuhan istri dan anak-anaknya.

Kesimpulannya bahwa motivasi adalah keadaan individu yang terangsang jika terjadi suatu motif yang telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yag sesuai. Suatu perbuatan atau keinginan yang disadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsi sebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan “hasil pekerjaan” seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasi sebagai “kemampuannya”. Jadi motivasi memegang peranan sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi pekerjaan.

Konsep Emosi

1    Jelaskan dan beri contoh konsep emosi.
Secara etimologis emosi berasal dari kata Prancis emotion, yang berasal lagi dari emouvoir, ‘exicte’ yang berdasarkan kata Latin emovere, artinya keluar. Dengan demikian secara etimologis emosi berati “bergerak keluar”.
Emosi adalah suatu konsep yang sangat majemuk sehingga tidak dapat satu pun definisi yang diterima secara universal. Emosi sebagai reaksi penilaian (positif atau negatif) yang kompleks dari sistem saraf seseorang terhadap rangsangan dari luar atau dari dalam diri sendiri.
Perasaan dan emosi pada dasarnya merupakan dua konsep yang berbeda tetapi tidak bisa dilepaskan. Perasaan selalu saja menyertai dan menjadi bagian dari emosi. Perasaan (feeling) merupakan pengalaman yang disadari yang diaktifkan oleh rangsangan dari eksternal maupun internal (keadaan jasmaniah) yang cenderung lebih bersifat wajar dan sederhana. Demikian pula, emosi sebagai keadaan yang terangsang dari organisme namun sifatnya lebih intens dan mendalam dari perasaan.
Contoh: orang merasa marah atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, dalam konteks ini, marah merupakan perasaan yang wajar, tetapi jika perasaan marahnya menjadi intens dalam bentuk angkara murka yang tidak terkendali maka perasaan marah tersebut telah beralih menjadi emosi. Orang merasa sedih karena ditinggal kekasihnya, tetapi jika kesedihannya diekspresikan secara berlebihan, misalnya dengan selalu diratapi dan bermuram durja, maka rasa sedih itu sebagai bentuk emosinya.
  Kesimpulannya, emosi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Emosi dapat mendatangkan keburukan ketika kita tidak dapat mengendalikannya dan kebaikan ketika diri kita dapat mengolahnya dengan baik.
Berbagai macam-macam emosi dimiliki manusia sebagai makhluk yang sempurna. Baik buruknya suatu emosi tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Emosi berperan dalam proses pembelajaran. Karena dalam emosi terdapat energi  yang postif dan negatif. Tergantung bagaimana kita sebagai pendidik membimbingnya.




Konsep Persepsi

1    Jelaskan dan beri contoh konsep persepsi

Persepsi adalah kesadaran atau tanggapan akan sesuatu yang diterima melalui pancaindera atau bisa dikatakan seperangkat proses mengenali, mengorganisasikan dan memahami serapan-serapan indrawi yang kita terima dari stimulus lingkungan. Keberadaan persepsi menunjukkan bahwa apa yang kita serap (lewat organ-organ indera) tidak selalu sama dengan apa yang kita mengerti (dalam pikiran kita). Konsep-konsep yang berguna untuk mempelajari persepsi seperti objek distal (eksternal), medium informasi, stimulasi proximal, dan objek persepsi. Objek distal adalah objek yang berada di dunia eksternal, contoh : wajah yang kita lihat, suara yang kita dengar. Medium informasi adalah medium yang memperantarai kita untuk menangkap objek distal. Stimulasi proximal adalah proses penerimaan stimulus pada reseptor indera yang tepat, seperti mata, telinga, mulut, hidung,dsb. Objek persepsi adalah objek yang kita identifikasi berdasarkan ketiga proses diatas.
Salah satu contoh dari konsep-konsep tersebut adalah dari objek distal pengecapan cita rasa yaitu menggigit es krim. Lalu medium informasinya adalah molekul-molekul es krim yang terlepas ke udara maupun yang larut dalam air. Stimulasi proximalnya adalah kontak molekuler dengan biang-biang rasa, sel reseptor pengecap lidah dan langit-langit mulut, dipadukan dengan stimulasi penciuman. Dan objek persepsinya adalah es krim.
Kesimpulan yang saya ambil dari konsep persepsi ini pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi digunakan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan dan manusia lainnya. Dalam berkomunikasi, manusia menerima stimulus dari yang lain, sehingga ia dapat memberikan respon dari stimulus tersebut melalui panca indera yang dimilikinya. Namun dari stimulus-stimulus yang sama mungkin akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Alat-alat indera yang dimiliki manusia menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, dan memiliki persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Prasyarat terjadinya persepsi adalah penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga peranan alat-alat indera sangat penting.



Jenis-Jenis Tes Psikologi

Telah dikembangkan untuk mengukur karakteristik-karakteristik atau ciri-ciri manusia yang banyak sekali. Diantara tes-tes yang paling bayak digunakan adalah tes yang didesain untuk mengukur apa yang telah dipelajari orang yaitu keterampilan-keterampilan seperti membaca dan aritmatik dan informasi umum tentang apa yang sudah dicapai seseorang. Tes prestasi ini telah dikembangkan dan distandardisir untuk tingkat pendidikan yang merentang dari prasekolah sampai perguruan tinggi. Tes prestasi ini lebih banyak dipakai oleh para pendidik daripada para psikolog. Para psikolog lebih suka menggunakan tes ability (tes kemampuan) dan tes kepribadian (Morgan dkk., 1986). Dengan demikian Morgan mengklarifikasikan tes menjadi 3 jenis, yaitu :
a. tes prestasi
b. tes ability (kemampuan)
c. tes kepribadian

Sementara itu Saifudin Azwar (1987) membagi tes menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Tes yang mengukur intelegensi umum (general intelligence tests) yang biasa dikenal sebagai tes IQ. Tes ini merupakan tes standar yang sudah harus memenuhi berbagai persyaratan kualitas
b. Tes yang mengukur kemampuan khusus (special ability test). Tes jenis ini disebut juga tes bakat, dan dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan potensial atau kemampuan yang belum muncul pada diri subjek. Dari hasil te jenis ini diharapkan dapat diperoleh suatu prediksi mengenai keberhasilan subjek dibidang tertentu, apabila ia diberi kesempatan untuk menunjukan prestasinya dibidang tersebut. 
c. Tes yang mengukur prestasi (achievemet test). Tes prestasi dimaksudkan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. 
d. Tes yang mengungkap aspek kepribadian (personality assesement). Hasil pengukuran kepribadian dinyatakan dalam bentuk deskripsi kualitatif yang kemudian diikuti oleh kategorisasi menurut aspek kepribadian mana yang diungkap.


Sumber : Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2 Universitas Gunadarma

Senin, 18 Juli 2016

Definisi Tes Psikologi

Tes psikologi adalah suatu tekhnik yang terstruktur yang digunakan untuk menghasilkan satu contoh perilaku terpilih. Contoh perilaku ini digunakan untuk membuat kesimpulan tentang atribut-atribut psikologis dari diri seseorang yang sedang dites. Beberapa contoh atribut orag adalah itelegensi, self esteem (harga diri), need for achievement (kebutuhan berprestasi), dan sebagainya. Tes ini ada beberapa jenis, dan di beberapa tes melibatkan situasi open-ended dengan stimulus standar (misalnya : serangkaian gambar); cara ini sering digunakan untuk mengeluarkan respon-respon yag bersifat pribadi (seperti misalnya komposisi cerita dalam merespon gambar-gambar). Tes-tes yang lain melibatkan situasi yang sangat terstruktur dimana rentang jawaban yang mungkin sempit dan jawabannya hanya benar atau salah. Tes-tes bukan sesuatu yang gaibatau sesuatu yang misterius. Ada cara standar untuk menghasilkan sampel perilaku orang. Tetapi pengukuran perilaku ini dipertimbangkan lebih informatif daripada pengukuran berdasarkan observasi yang acak dari perilaku seseorang. Nilai khusus cara pengukuran seperti ini adalah (Morgan dkk., 1986):
1.  Seragam. Prosedur ditentukan secara tepat sehingga tester yang berbeda akan mengikuti langkah-langkah yang sama setiap kali mereka melakukan tes. Ini berarti bahwa hasil tes dari orang berbeda-beda (atau orang yang sama dites pada saat yang berbeda) dapat dibandingkan secara langsung.
2. Objektif. Aturan untuk penilaian diuraikan dengan jelas, seperti aturan untuk pelaksanaan tes. Jadi, masukan subjektif dan tester diminimalkan dan potensi adanya bias pribadi dalam skoring tes selalu dapat dikontrol.
3. Dapat diinterpretasikan. Tes-tes yang lebih baik telah dijadikan subjek penelitian yang membuat skor tes punya arti untuk ahli psikologi. Contohnya : penelitian mungkin menunjukkan ciri-ciri dari orang yang cenderung dihubungkan dengan skor yang rendah atau tinggi

Sumber : Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2 Uiversitas Gunadarma (B.P Dwi Riyanti dan Hendro Prabowo)

Senin, 11 Juli 2016

Psikologi Pendidikan; Metode-Metode dan Sistem Pendidikan dikotomi Desa-Kota

11. Metode dalam psikologi
a                        a. Metode Introspeksi
                            Merupakan metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan ke                            dalam diri sendiri/self observation yaitu dengan melihat keadaan mental                pada waktu tertentu. Metode ini mempelajari tentang pengalaman-                                          pengalaman secara individu. Di sini individu mengamati proses mental,                       menganalisis, dan kemudian melaporkan perasaan yang ada dalam dirinya.
Contoh : Jadi ia melihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang terjadi dalam dirinya sendiri, sebab apa yang diselidiki itu adalah apa yang telah terjadi, bukan apa yang sedang terjadi di dalam dirinya sendiri. Orang tidak akan dapat melihat ke dalam dirinya sendiri sewaktu orang masih dalam keadaan marah, tetapi orang akan dapat melihat ke dalam dirinya setelah peristiwa kemarahan itu selesai.                                                    b.     Metode Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai kegiatan melihat sesuatu diluar diri sehingga yang diperoleh melalui observasi merupakan data Overt Behavior (perilaku yang tampak). Dengan menyelidiki keadaan overt behavior tersebut, secara tidak langsung memberikan petunjuk tentang kondisi mental seseorang.
Contoh : si A yang selalu datang terlambat ke sekolah, lama kelamaan dia sering tidak masuk sekolah dan menyebabkan peringkatya dikelas menjasi turun. Lalu yang melihat keadaan ini melakuka pedekatan dengan si A secara observasi.

     c.      Metode Klinis
Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang. Penyesuaian yang salah dapat berbentuk perilaku anti sosial, gangguan emosional, gangguan belajar, dan keterbelakangan dalam pelajaran di sekolah dapat di deteksi dengan melalui metode ini. Tujuannya mempelajari kasus-kasus baik invidual maupun kelompok, didalam usaha untuk mendeteksi dan mendiagnosis masalah-masalah khusus yang dihadapi pelajar, serta memberikan langkah-langkah tetap untuknya/pengobatannya agar subjek dapat kembali sehat penyesuaiannya.
Terdapat dua jenis metode klinis,yaitu :
1.     Studi Kasus Klinis : meyelesaikan masalah disamping kesukaran, belajar, gangguan emosional, juga untuk masalah kenakalan remaja. Data yang diperoleh melalui studi kasus klinis, kemudian di analisis dan diinterpretasikan untuk menemukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah tersebut.
2.     Studi Kasus Perkembangan : digunakan untuk mengetahui bagaimana jalannya perkembangan dari satu aspek ke aspek tertentu. Contohnya bagaimana perkembangan emosi anak umur 6-9 tahun sehingga kita dapat menentukan metode pengajaran matematika yang tidak terlalu banyak menimbulkan kecemasan.
-         Cara Longitudinal, penelitian dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu pada subjek yang sama.
-         Cara Cross-Sectional, penelitian dilakukan dengan cara memakai sampel-sampel yang mewakili usia anak yang ingin diteliti.
Contoh : perbandinga emosi anak usia 6, 15, 25 tahun itu berbeda satu salam lain.

d.     Metode Diferensial
Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat diantara anak didik. Umumnya menggunakan berbagai macam teknik pengukuran/measurement (contoh : tes, angket, dan sebagainya) serta menggunakan statistik dalam analisisnya.
Contoh : minat atau skill para pelajar.




e.      Metode Ilmiah
Digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode ini adalah suatu prosedur yang sistematik dalam memecahkan masalah dan merupaka suatu pedekatan objektifyang terbuka untuk di kritik, di konfirmasikan, dimodifikasi atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh hasil penelitian yang lebih kemudian. Yang didasari atas 4 asumsi dasar yaitu :
1.     Empirisme : pengujian terhadap pernyataan-pernyataan, hasil-hasil, pemikiran, hasil diskusi atau seminar, dan isu-isu yang ada dalam masyarakat.
2.     Determinisme : peristiwa yang terjadi dapat diterangkan melalui rangkaian hubunga sebab akibat. Perilaku manusia mengikuti hukum tersebut dan dapat dihubungkan dengan faktor-faktor kausal/penyebab.
3.     Asumsi/Persimony : peneliti jangan cepat puas setelah mendapatkan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa, tetapi jauh lebih lagi berusaha mendapatkan kejelasan yang logis bagaimana hubungan sebab akibat tersebut dapat terjadi.
4.     Pestabilitas : bahwa hasil suatu penelitian harus dapat/sanggup untuk diuji kembali.

f.       Metode Eksperimen
Dapat melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang diperkirakan dapat mencemari/mengotori hasil penelitian.
Contoh : mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai panjang dapat diukur secara teliti dan penelitian dilakukan di laboratorium, sehingga pengaruh-pengaruh variabel lain dari luar dapat dikontrol.


22.     Dikotomi : pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan.
Kita semua dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses yang sangat berbeda bahkan berlawanan. Jadi pendapat saya perbedaan antara desa dan kota terjadi karena proses alami yang seharusnya dapat dimanfaatkan supaya keduanya saling membangun dan terjadi suatu interaksi yang simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) sehingga tidak membuat desa dan kota menjadi saling bertolak belakang, saling menjatuhkan, dan merugikan salah satu atau kedua belah pihak. Saling meyadarkan akan pentingnya pendidikan bagi setiap manusia.

Minggu, 10 Juli 2016

Pokok-Pokok Pentingnya Matematika Kaitannya dengan Kegiatan Penelitian dan Psikologi Terapan

Psikologi adalah studi ilmiah tentang hubungan antara prosesmental, emosi, dan perilaku. Matematika dan psikologi dihubungkan dengan tiga cara utama. Pertama, psikolog kognisi studi matematika, yaitu, perkembangan otak, akuisisi, dan penerapan kemampuan matematika. Kedua, psikolog menyelidiki perasaan orang dan sikap tentang matematika. Ketiga, psikolog menggunakan matematika, terutama statistik, sebagai alat profesional untuk mengukur dan menganalisis temuan-temuan ilmiah mereka.
Psikolog yang bekerja di bidang studi matematika bagaimana manusia kognisi memproses informasi, menafsirkan simbol matematika,dan mengembangkan dan menggunakan strategi untuk memecahkan masalah matematika. Sebagai contoh, keterampilan ini sangat penting untuk disebut kata “masalah”, dimana deskripsi tertulis harus diterjemahkan ke dalam persamaan. Kebanyakan siswa menganggap kata “masalah” yang lebih sulit untuk memecahkan daripada jenis lain masalah matematika. Hal ini karena kata “masalah” memerlukan berbagai keterampilan dari otak, termasuk kemampuan untuk membaca dan memahami makna dan konteks dari kata-kata, kemampuan untuk memahami dan menentukan masalah matematika, kemampuan untuk menetapkan simbol matematis untuk variabel tidak diketahui , dan akhirnya, kemampuan untuk menerapkan strategi pemecahan masalah dan menghitung jawaban yang benar.
kognisi Matematika adalah bidang yang sangat penting dalam psikologi. Ini manfaat ilmuwan dan dokter mempelajari otak, dan membantu para pendidik mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik untuk matematika. Selain itu, studi yang sangat penting bagi pengembangan “pintar” komputer, jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy, robot, dan kecerdasan buatan.
Psikolog juga mempelajari bagaimana orang-orang merasa tentang matematika, karena perasaan seseorang tentang pengaruh subjek kesediaan mereka untuk belajar dan menggunakannya. Misalnya, perbedaan budaya dan gender dalam sikap tentang matematika mempengaruhi nilai tes. Daerah lain menerima banyak perhatian disebut matematika fobia atau kecemasan matematika. Math fobia adalah takutmatematika.Orang dengan fobia matematika menjadi sangat tidak nyaman dan cemas ketika dihadapkan dengan tugas-tugas matematika yang mereka dapat mengalami gejala fisik termasuk peningkatan denyut jantung, perut gugup, dan kesulitan bernapas yang mencegah mereka dari berkonsentrasi dan belajar. Perasaan ini telah dilacak ke berbagai sumber, termasuk pengalaman negatif di ruang kelas, citra diri yang buruk, kurangnya apresiasi untuk aplikasi matematika untuk “kehidupan nyata,” dan rasa malu yang mencegah mengajukan pertanyaan.

B.    Aplikasi Matematika Yang Diterapkan dalam Ilmu Psikologi
Matematika yang kita kenal adalah ilmu yang mempelajari hitung-hitungan,angka-angka pembagian serta segala sesuatu yang berhubungan dengan angka, sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku dan jiwa manusia serta penerapanya pada permasalahan manusia.
            Kalau kita melihat dari latar belakang  dari kedua bidang tersebut sangatlah berbeda dan tidak ada kaitanya sama sekali, tetapi kalau kita berpikir dengan logika atau berpikir dengan cermat kedua bidang tersebut saling berhubungan dan ada kaitannya,
Matematika dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya.
Sebagai contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika.
Statistika ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut, dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.
Selain itu kita juga bisa pikirkan lebih kedepan kalau matematika dan psikologi sangat penting dalam psikologi,atau bisa dibilang saling berhubungan ,mengapa???
Karena psikologi juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang
Dibawah ini adalah contoh lain keterkaitan aplikasi matematika dengan psikologi  ,dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang berhubungan dengan psikologi,antara lain :
1.      Berhitung Cepat
Berhitung cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2.      Deret Angka
Deret angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian seseorang.
3.      Gambar
Gambar yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yang terdapat dimatematika.seperti lingkaran, segitiga, kotak, kubus, balok dll. mempelajari gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada sistematika  berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4.      Matematika berpola
Matematika berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5.      Statistik
Statistik disini utuk mengukur  daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang.
Didalam  materi ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau sebaliknya. Diatas tadi adalah hubungan-hubungan materi  atau teori yang ada didalam bidang matematika,jika anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda pernah menemukan soal soal yang tercantum diatas tadi.
Matematika juga penting dalam tes tes psikologi. Disiini saya juga akan membahas tentang tes-tes psikologi yang menggunakan matematika.seperti,
·         Tes intelegensi
·         Tes IQ
·         Tes bakat atau bakat skolastik
·         Tes psikotes melamar pekerjaan serta tes psikotes dalam PNS
Seperti halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes Intelegensi,tes bakat,antara lain :
·         Tes Pemikiran Numerik
Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong  yang harus diisikan
·         Tes Pemikiran Perseptual
Tes ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes  terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
Matematisasi verikal merupakan proses yang terjadi di dalam sistem matematika itu sendiri; misal penemuan strategi menyelesaikan soal, mengkaitkan hubungan.
·         Tes Kemampuan Spasial
Dalam tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini  dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran cepat memindahkan potongan-potongan gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai.
·         Tes Berhitung cepat
Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar. Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung  dan keseimbagan otak atau cara berpikir
Study kasus :
Contoh kasusnya adalah seorang psikolog akan mengukur sikap seseorang terhadap game online pada saat ini, setelah itu psikolog akan membuat alat ukurnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk angket, misalnya “apakah anda setuju dengan berkembanganya game online pada saat ini ?” jawaban yang ada pada angket tersebut contohnya “ya, karena……” “tidak, karena…”, setelah itu angket tersebut disebarkan pada lingkungan tertentu misalkan dilingkungan kampus. Setelah itu lalu kita kumpulkan data tersebut dan analisa hasilnya, setelah itu kita simpulkan hasil dari angket yang telah disebarkan tadi dengan menggunakan ilmu statistika.

C.    Psikologi Matematika
     Psikologi Matematika adalah sebuah pendekatan untuk penelitian psikologis yang didasarkan pada model matematis persepsi, proses kognitif dan motor, dan pada pembentukan aturan hukum seperti yang berhubungan karakteristik stimulus diukur dengan perilaku terukur. Dalam prakteknya “perilaku kuantitatif” sering didasari oleh “kinerja tugas”. Sebagai kuantifikasi perilaku adalah fundamental dalam upaya ini, teori pengukuran adalah topik sentral dalam psikologi matematika. Psikologi Matematika Oleh karena itu terkait erat dengan psikometri. Namun, di mana psychometrics berkaitan dengan perbedaan individual (atau struktur populasi) di sebagian besar variabel statis, psikologi matematika berfokus pada model proses persepsi, kognitif dan motor proses sebagai disimpulkan dari ‘individu rata-rata’ itu.
Selain itu, di mana psychometrics menyelidiki struktur ketergantungan antara variabel seperti yang diamati dalam populasi, psikologi matematika hampir secara eksklusif berfokus pada pemodelan data yang diperoleh dari paradigma eksperimental dan karena itu, bahkan lebih erat terkait dengan psikologi eksperimental / psikologi kognitif / psychonomics. Seperti neuroscience komputasi dan ekonometri, teori psikologi matematika sering menggunakan optimalitas statistik sebagai prinsip penuntun, dengan asumsi bahwa otak manusia telah berevolusi untuk memecahkan masalah dengan cara yang dioptimalkan.
Matematika psikologi yang aktif di berbagai bidang psikologi, khususnya di psychophysics, sensasi dan persepsi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, belajar, memori, dan bahasa, yang dikenal sebagai psikologi kognitif, dan analisis kuantitatif perilaku tetapi juga, misalnya, dalam psikologi klinis, psikologi sosial, dan psikologi musik. Pengajaran Matematika Yang Berhubungan Dengan Ilmu Psikologi. Pembelajaran Matematika Dengan Ilmu Psikologi. Pembelajaran matematika terbagi menjadi beberapa bagian,antara lain :
a.    Nilai matematika: Unik, Logika, Manfaat, Struktur, Keindahan
b.    Pemikiran Matematis (Mathematical Thinking-Katagiri,2004) :
-Perilaku (Mathematical attitude)
-Metode (Mathematical method)
-Konsep (Mathematical concepts)
c.    Hakekat matematika (Ebutt dan Straker,1995) :
-Penelusuran pola dan hubungan (the search of pattern and relationship)
– Investigasi
– Komunikasi
– Problem Solving
d.    Hakekat siswa belajar matematika :
– Individu
-Kerjasama
-Motivasi
-Kontektual
e.    Macam matematika
Vertikal : Matematisasi horisontal berproses dari dunia nyata ke dalam simbol matematika.Proses terjadi pada saat siswa dihadapkan pada problematika yang berhubungan dengan kehidupan/situasi nyata.
Menurut Piaget,individu memiliki fase-fase perkembangan intelektual :
1. Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)
2. Tahap Preoporational (2-7 tahun)
3. Tahap Concrete (7-11 tahun)
4. Tahap Formal Operations (11 tahun ke atas)

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan guru/pengajar pada saat mengajarkan anak matematika :
•    Pengetahuan matematika yang mendalam
Yang dimaksud dengan pengetahuan yang mendalam yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada tingkatannya.

•    Kemampuan logika umum
Contoh dari logika umum yaitu kemampuan untuk membedakan, mengurutkan, sebab akibat, dan lain-lain.

•    Pengetahuan strategi heuristik

•    Kepercayaan akan manfaat matematika dan perilaku manusia.
Yang dimaksud dengan kepercayaan akan manfaat yaitu kita harus yakin dengan manfaat dari matematika tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku manusia yaitu keinginan yang baik, semangat tinggi, keingintahuan, dan berpikiran positif, dan lain-lain.
•    Karakter individu
Contoh dari karakter individu yaitu kepercayaan diri, ketekunan, dan kemampuan beroganisasi.

•    Keahlian dalam mengkomunikasikan pemecahan masalah.
Kemudian dibawah ini adalah hal yang ada kaitannya matematika dengan ilmu psikologi antara lain yaitu :
Teori kebenaran :
•    Teori koherensi
Teori koherensi menyatakan bahwa kebenaran harus konsisten dengan kebenaran sebelumnya yang dianggap benar

•    Teori korespondensi
Teori korespondensi menyatakan bahwa pengetahuan adalah benar jika berhubungan dengan objek yang dituju.

Sumber:
Amilita. Hubungan Matematika dan Ilmu Psikologi.https://serigalamilita.wordpress.com
Putri, Intan Ramanda. Keterkaitan Antar Matemayika dan Ilmu Alamiah Dasar.https://intanramandaputri.wordpress.com 
Pratiwi, Anggi Putri. Aplikasi Matematika.http://anggiputripratiwi18.blogspot.co.id
http://firdanurzanah.blogspot.co.id/2016/06/pokok-penting-matematika-dan-kaitannya.html